sejarah-idn-times
IDN Times Headquarter, Gatot Subroto, Jakarta Selatan

blogtimmy.com – Salah satu situs online populer yang cocok untuk kaum muda saat ini adalah IDN Times. Konten-konten yang disuguhkan di situs ini pun tidak selalu melulu kabar politik, namun kebanyakan konten hiburan seperti berita terbaru hari ini, tips dalam menjalin suatu hubungan, tips berbusana, teknologi, karir, kesehatan, kecantikan, dan lain sebagainya yang konten-konten tersebut sangat disukai oleh kaum milenial saat ini.  Berkat kepiawaian duo bersaudara ini, IDNtimes telah dibaca oleh 13 juta pembaca serta dibagikan di media sosial dan aplikasi pesan sebanyak 8 juta kali setiap bulan. Namun tahukah anda sejarah berdirinya IDN Times ini?

Sejarah IDN Times

Awalnya, Winston sebagai founder sekaligus CEO IDN Media mendapat ide saat masih bekerja sebagai Account Specialist di Google Singapura. Ia iseng-iseng menulis sebuah artikel di laman miliknya, namun tidak disangka sangka keesokan harinya artikel yang dibuatnya tersebut menjadi viral di media sosial. Nah, hal inilah yang menginspirasi Winston untuk membuat konten khusus yang diperuntukkan bagi generasi Y dan Z.

Akhirnya ia memutuskan untuk keluar dari tempat kerjanya dan mendirikan IDN Times yang awalnya bernama ID Media bersama adiknya pada bukan Juni 2014 yang lalu. “Awalnya deg-degan juga keluar dari Google. Tapi kami yakin apa yang kami lakukan bisa memberikan manfaat kepada orang banyak. Saya sendiri juga suka menulis. Ada kepuasan sendiri ketika tulisan dibaca banyak orang dan dibagikan ke orang lain,” imbuh pria kelahiran Surabaya, 23 November, 26 tahun yang lalu.

Saat ini, IDN Media telah memiliki 5 lini bisnis yakni IDNtimes, Popbela yang dikhususkan menyediakan konten seputar perempuan urban, IDNtv yang dikhususkan untuk menyediakan konten-konten video, Hyperlink yang dikhususkan untuk mengadakan konferensi, dan IDN creative yang dikhususkan untuk membuat kampanye iklan kreatif untuk brand. IDN Media sendiri memiliki 2 kantor yang beralamat di Jakarta dan Surabaya yang terdiri dari 60 karyawan.

Baca Juga: Resep Olahan Kacang Tanah Pada Aplikasi Masak (Yummy APP By IDN Times)

Lalu apa yang membedakan IDNtimes dengan media lainnya?. Pada IDN Times telah memasukkan unsur kreatif ke dalam beritanya. Sebagai contoh, saat media lain membahas tentang motif pembunuhan Mirna, maka IDN Times membandingkan kasus Mirna ini dengan kasus pembunuhan dengan sianida yang ada di cerita komik Detektif Conan Volume 26. “Nilai tambah kami bukan dari kecepatan, tetapi dari sisi kreatif. Konten-konten yang kami buat sifatnya lebih ke sisi kreatif. Seperti kasus Mirna. Yang kami bahas bukan motif dan kronologi, tapi kesamaan yang ada pada komik Detektif Conan yang sama-sama menggunakan kopi bersianida sebagai alat pembunuhan. Lalu kami tulis surat terbuka ke Menteri Yohana kerana menyalahkan orang tua Yuyun ketika kasu pemerkosaan Yuyun terjadi. Surat terbuka seperti ini membuat para generasi millenial dan gen Z ikut menyuarakan pendapatnya,” tambah Winston. 

Sekarang ini IDN Media terpilih menjadi salah satu startup yang terpilih untuk mengikuti program Google Launchpad Accelerator gelombang kedua serta berhak mendapatkan pendanaan bebas ekuitas sebesar US $ 50 ribu. Selain itu, IDN Media juga mendapatkan pendanaan Seri A yang merupakan gabungan dari perusahaan pendanaan global yang dipimpin oleh North Base Media, serta diikuti oleh GDP Venture, East Ventures dan MNM Creative. Dana tersebut akan digunakan untuk mempercepat pertumbuhan IDNtimes dan Popbela, serta mengembangkan IDN creative supaya bisa membantu brand mencapai target marketing objective mereka di portal-portal yang ada di IDN Times.