Berbohong Pada Anak
Orang tua seringkali berbohong pada anaknya supaya keadaan menjadi lebih sederhana. Dengan berbohong akan sesuatu, kadang anak akan lebih menurut. Banyak orang tua yang menganggap ini adalah white lies alias bohong putih atau kebohongan yang boleh dilakukan demi kebaikan. Tapi pada dasarnya, semua kebohongan adalah salah. Jangan sampai kebiasaan Anda membohongi anak memberikan pesan yang salah kepadanya, bahwa berbohong dengan tujuan tertentu itu diperbolehkan.
Kalau Anda mengalami beberapa kondisi di mana berbohong masih sering dilakukan, cobalah gunakan kejujuran yang bisa dipahami anak seperti berikut ini:

Menyuruh anak memakai sabuk pengaman

Anda mungkin berbohong pada anak dengan mengatakan, ‘Mobilnya tidak bisa menyala kalau kakak tidak pakai sabuk pengaman’. Cara ini memang ampuh, mudah, dan cepat membuat anak memahami kalau dia harus memakai sabuk pengaman. Tapi sebenarnya ada cara yang bisa dilakukan untuk mengajarinya tanpa harus berbohong, misalnya ‘Kita tidak akan berangkat kalau kakak belum pakai sabuk pengaman’. 
Setelah itu, baru jelaskan pentingnya menggunakan sabuk pengaman demi keselamatan. Anda mungkin butuh lebih banyak waktu untuk menjelaskannya, tapi di momen berikutnya dijamin akan akan memasang sabuk pengamannya tanpa disuruh.

Menyuruh anak makan sayur

‘Superman suka makan brokoli, lho!’, pernahkah Anda mengucapkan kebohongan seperti ini? Banyak orang tua yang menjadikan karakter favorit sang anak sebagai senjata untuk memaksanya makan sayur. Hal ini bisa jadi berhasil untuk anak yang masih sangat kecil. Tapi semakin beranjak dewasa, mereka tidak akan bisa lagi dibohongi dengan cara tersebut. Maka dari itu, lebih baik Anda mengatakan yang sebenarnya bahwa makan sayur itu sangat baik untuk tubuh dan siapapun membutuhkan sayur supaya bisa tumbuh sehat.

Memisahkan anak dengan barang kesayangan

Anak Anda mungkin sudah berada di usia yang tidak seharusnya untuk terus membawa guling kecilnya yang buluk ke manapun ia pergi. Karena tahu akan sangat sulit untuk memisahkan si kecil dengan gulingnya, suatu hari Anda menyembunyikannya dan berkata ‘Gulingnya adik diambil hantu!’. Wah wah, ini merupakan cara yang kejam untuk memisahkan anak dari barang kesayangannya. 
Ada dua hal negatif yang akan terjadi, pertama ia akan mengalihkan ketergantungannya terhadap barang lain dan ke dua, ia akan jadi anak yang penakut. Lebih baik Anda katakan ‘Adik kan, sudah besar, jadi gulingnya cuma boleh dipakai saat tidur ya. Kalau mau pergi, gulingnya ditinggal di kamar’.

Membohongi tentang kematian

Memang sangat sulit memberitahukan kematian orang terdekat si kecil, misalnya saja sang nenek yang sangat ia sayangi. Tapi usahakan Anda tidak berbohong dengan mengatakan neneknya pergi ke suatu tempat. Anda bisa mengatakan kalau neneknya sakit dan orang yang tidak bisa melawan sakitnya akan meninggal lalu kembali ke Tuhan. Si kecil awalnya mungkin akan tidak memahami hal ini, tapi lama kelamaan ia pasti bisa mengerti.
Berbohong sama sekali bukan cara mendidik yang dianjurkan, jadi biasakan diri Anda untuk jujur pada si kecil mulai dari sekarang.